Konsep,pengertian dan contoh-contoh Fon
dan Alofon menurut beberapa sumber :
Ø
PEMBAHASAN BAB DARI BUKU
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
Makna
bunyi hanya ada dalam fonemik (fonologi) dengan demikian berdasarkan ada
tidaknya makna bunyi (fon) maka fonologi dibagi atas fonetik dan fonemik.
Fonetik mengkaji bunyi (fon) tanpa menghiraukan apakah bunyi itu bermakna atau
tidak. Sedang fonemik mengkaji bunyi yang bermakna saja (fonem).
Fon merupakan
bunyi-bunyi yang kongkret, bunyi-bunyi yang diartikulasikan
(diucapkan)
atau bentuk kongkret dari sebuah fonem. Dalam hal ini, fonem
merupakan wujud
abstrak yang direalisasikan menjadi fon.
Selain itu
ada pula alofon.Alofon merupakan suatu fonem (anggota suatu fonem) yang tidak
membedakan arti.
Variasi
suatu fonem yang tidak membedakan arti dinamakan alofon. Alofon dituliskan di
antara dua kurung siku [...]. Kalau [p] yang lepas kita tandai dengan [p] saja,
sedangkan [p] yang tak lepas kita tandai dengan [p>], maka kita dapat
berkata bahwa dalam bahasa Indonesia fonem /p/ mempunyai dua alofon, yakni [p]
dan [p>]
Alofon
konsonan [p] pada awal & tengah suku kata,seperti :
pintu,sampai,dll,sedangkan [p>] terdapat pada akhir suku kata,contoh : sedap,tangkap,tatap,dll.
Fonem
/i/ mempunyai dua alofon. Demikian juga dengan fonem /o/, /e/, /u/. Alofon pada
bahasa inggris lebih banyak daripada alofon bahasa indonesia. Makanya kita
sering mendengar dialek atau ideolek karena pengucapan fonemnya berbeda dengan
kebanyakan di regional itu.
Dialek
adalah nama lain ragam dari daerah atau logat (lihat Moeliono, 1993: 3). Bahasa
indonesia memiliki banyak dialek; dengan banyaknya pengguna dengan bahasa ibu
(bahasa daerah) yang berbeda. Sebagaiman bahasa sunda juga mempunyai banyak
dialek: dialek Cianjur, dialek Cirebon, dialek Banten dan lain-lain.
Idiolek
adalah ragam penutur. Artinya setiap penutur mempunyai ragam bahasa yang
berbeda dengan penutur lain. Istilah idiolek; menurut Saussure; Ferdinand de Saussure;
istilah parole, yaitu ujaran yang dipakai individu
Ø PBIN
4101
LINGUISTIK UMUM
Liliana Muliastuti
Krisanjaya
Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2007
LINGUISTIK UMUM
Liliana Muliastuti
Krisanjaya
Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2007
Fonetik
merupakan cabang ilmu linguistik yang meneliti dasar fisik bunyi-bunyi bahasa,
tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut berfungsi sebagai pembeda makna. Objek
kajian fonetik adalah fon.
Alofon
merupakan realisasi sebuah fonem. Alofon dapat dilambangkan dalam wujud tulisan
atau transkripsi fonetik yaitu penulisan pengubahan menurut bunyi, dan tandanya
adalah […].
Alofon adalah perbedaan
bunyi yang tidak menimbulkan perbedaan makna.
Ø Kamus
Besar Bahasa Indonesia
v Alofon
Kelas
kata : Kata benda
Bidang
: Linguistik
Definisi
: Varian fonem berdasarkan posisi.
Contoh
: Fonem pertama pada kita dan kata secara fonetis berbeda, tetapi masing-masing
adalah alofon dari fonem /k/
v Fon
Kelas
kata : kata benda
Bidang
: Linguistik
Definisi
: Bunyi ujar yang dihasilkan oleh alat-alat ucap ; bunyi bahasa
Ø Tataran
Linguistik bagian Fonologi
Alofon
adalah dua buah bunyi dari sebuah fonem yang sama. Alofon-alofon dari
sebuahfonem memiliki kemiripan fonetis, banyak mempunyai kesamaan dalam
pengucapannya.
Distribusi
alofon bisa bersifat komplementer dan bebas.Distribusi komplementer /
distribusi saling melengkapi adalah distribusi yang tempatnya tidak bisa
dipertukarkan dan bersifat tetap pada lingkungan tertentu.Distribusi bebas
adalah bahwa alofon-alofon itu boleh digunakan tanpa persyaratan lingkungan
bunyi tertentu.
Alofon
adalah realisasi dari fonem, maka dapat dikatakan bahwa fonem bersifatabstrak
karena fonem hanyalah abstraksi dari alofon itu dan yang konkret atau nyata ada
dalam bahasa adalah alofon itu, sebab alofon itulah yang diucapkan.
Kriteria klasifikasi terhadap
fonem sama dengan criteria yang dipakai untukklasifikasi bunyi (fon) dan panamaan fonem juga sama dengan penamaan bunyi.
Menurut Kami :
Alofon
Bunyi-bunyi yang merupakan realisasi dari sebuah fonem
disebut alofon, seperti identitas fonem, identitas alofon juga digunakan pada
satu bahasa tertentu.
Alofon-alofon dari sebuah fonem punya kemiripan
fonetis. Artinya banyak mempunyai kesamaan dalam pengucapan. Tentang
distribusinya, mungkin bersifat komplementer, mungkin juga bersifat bebas.
Yang dimaksud dengan distribusi komplementer adalah
distribusi yang tempatnya tidak ditukarkan, jika ditukarkan juga tidak
menimbulkan perbedaan makna.
Distribusi bebas adalah alofon-alofon itu boleh
digunakan tanpa persyaratan lingkungan bunyi tertentu.
Fon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar